PW Fatayat NU Sumut Sukses Laksanakan DTD GARFA Pertama

(Binjai) – PW Fatayat NU Sumut telah melaksanakan DTD GARFA Pertama sebagaimana diterangkan pihak Panitia pada Senin, 20/11/2023.

Fatayat NU sebagai organisasi perempuan muda NU mempunyai peran dan tanggung jawab besar untuk mencetak kader perempuan muda NU yang tangguh, mandiri dan mempunyai kepedulihan sosial yang tinggi dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang selalu menebarkan Islam rahmatan lil’alamiin.

Mempertimbangkan kompleksitas masalah yang dihadapi perempuan NU dewasa ini, dipandang perlu adanya wadah khusus bagi perempuan muda NU yang mampu memberikan dukungan protokoler dan pengamanan terhadap seluruh kegiatan perempuan muda NU serta memberikan respon cepat terhadap berbagai problem sosial dan kemanusiaan yang muncul. Wadah khusus tersebut diusulkan bernama Garda Fatayat (GARFA).

Untuk membentuk GARFA , Fatayat Nahdlatul Ulama Sumatera Utara laksanakan Diklat Terpadu Dasar yang pertama kali. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari Jum’at- Ahad, 17- 19 November 2023 di BKD Kota Binjai. Sebanyak 25 orang peserta mengikuti Diklat Terpadu Dasar Garda Fatayat NU. Mereka adalah perwakilan dari tiap PC Fatayat NU se- Sumatera Utara .

Ketua Panitia DTD I GARFA Fatayat NU Sumatera Utara, Tengku Siti Nurmahani didampingi Sekretaris Panitia Dini Adhiyati melaporkan bahwa Kegiatan DTD I Fatayat NU ini di isi dengan materi materi Ke NU an dan Ke Aswajaan yang di sampaikan oleh PW NU Sumatera Utara , KeFatayatan dan Garfa langsung di sampaikan oleh Kasatkornas Garfa Sahabat Fitri Damayanti dan Sekretaris Sahabat Dewi , Kepemimpinan oleh Guru Besar USU Prof Nurlisa Ginting , Ke Siap-Siagaan dari BPBD Sumatera Utara, Wawasan Kebangsaan dari Polda Sumatera Utara, Keprotokoler dan Keamanan oleh Sahabat Banser Sumatera Utara.

Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat NU Sumatera Utara Nurhaida O Siregar mengungkapkan, Garfa merupakan wadah khusus bagi kader Fatayat NU yang bertujuan memberikan dukungan protokoler dan pengamanan terhadap seluruh kegiatan yang melibatkan perempuan serta dapat memberikan respon cepat terhadap problem kemanusiaan yang muncul di masyarakat, dan merespons isu terorisme dan radikalisme yang saat ini sering menggaet ibu-ibu muda. 

“Saya sangat berharap Mudah-mudahan dengan terbentuknya Garda Fatayat NU Di Sumatera Utara bisa menjadi benteng Ahlussunah wal Jamaah di kalangan ibu-ibu dan juga menjadi penggerak dan pelopor keterlibatan Fatayat dan perempuan muda NU dalam program-program sosial, budaya, kemanusiaan, pemba-ngunan, perdamaian, toleransi, harmoni, serta anti-kekerasan.” Terang Nurhaida

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.